Jenis jamur yang berasal dari daratan Jepang memang cukup beragam. Beberapa diantaranya memang sudah cukup populer dan dikenal luas hingga penjuru dunia. Nah, untuk kamu yang ingin mengenal lebih lanjut mengenai jamur-jamur tersebut, berikut ini adalah tujuh jamur Jepang yang paling populer di dunia.

Jamur Jepang yang Paling Populer di Dunia. (Foto: Pexels)

Jamur populer asal Jepang yang pertama yaitu shiitake. Tak hanya terkenal di negara asalnya, jamur ini juga telah dikenal hingga seluruh penjuru dunia. Selain shiitake, jamur ini juga dikenal dengan nama shi mushroom. Beberapa orang juga menyebutnya dengan take mushroom atau take saja.

Shiitake memiliki tudung yang relatif lebih besar dari jenis jamur lainnya. Secara tampilan, jamur ini berwarna coklat muda atau coklat gelap dengan batang berwarna putih bersih. Walaupun, beberapa diantaranya terkadang ada yang agak kotor.

Dari sisi kesehatan, jamur ini mengandung beberapa kandungan vitamin, seperti vitamin B, D, dan fosfor. Kandungan-kandungan tersebut dipercaya baik untuk membantu menurunkan kolesterol, menjaga kekuatan dan kesehatan tulang, serta menguatkan sistem imun tubuh dari serangan virus (antivirus).

Setelah shiitake, jamur populer khas Jepang selanjutnya adalah maitake. Jamur ini juga bisa disebut dengan flower mushroom atau jamur kembang. Secara fisik, jamur maitake memiliki tekstur lembut dengan warna putih bersih.

Dari rasa, jamur maitake memiliki keunikan tersendiri, yaitu sedikit agak pedas. Oleh karena itu, masyarakat Jepang sering mengurangi tambahan cabai ketika memasak jamur ini menjadi makanan.

Meskipun berasal dari Jepang, namun jamur yang satu ini juga bisa ditemukan di beberapa negara lainnya yang memiliki hutan dengan pohon berkayu keras.

Dari sisi manfaat, jamur maitake memiliki kandungan antioksidan dan vitamin C yang tinggi. Kedua kandungan tersebut bermanfaat untuk membantu regenerasi sel yang mengalami kerusakan, sehingga bisa mempercepat penyembuhan pada luka.

Memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan beberapa jamur sebelumnya, jamur yang bernama lengkap enokitake ini memiliki bentuk memanjang, namun dengan batang tipis seperti bentuk sapu lidi.

Masyarakat Jepang biasanya mengonsumsi enoki sebagai isian pada sup, khususnya saat musim dingin. Aroma khas jamur ini diyakini bisa menambah nafsu dan selera makan. Maka tak heran, jamur ini kerap diberikan pada orang yang sedang sakit dan mengalami penurunan nafsu makan.

Musim panen jamur enoki biasanya terjadi pada bulan September hingga Maret, yaitu pada saat musim dingin. Oleh karena itu pula jamur ini juga sering disebut dengan winter mushroom.

Keunikan lain jamur ini yaitu perannya yang tak hanya menjadi sumber pangan saja, tapi juga untuk ramuan tradisional. Sebagai gambaran, jamur ini mengandung beberapa nutrisi dan mineral penting, seperti vitamin B, zat besi, dan protein.

Bahkan, masyarakat Cina dan Korea kerap menggunakan jamur enoki sebagai obat alternatif untuk demam, pilek, sakit tenggorokan, dan membantu proses pemulihan tubuh pasca sakit.

Baca juga: Kenali 18 Jenis Jamur yang Bisa Dimakan dan Baik untuk Kesehatan

Apakah kamu pernah mencicipi jamur tiram? Jika pernah, maka rasa jamur eryngii kurang lebih sama seperti itu. Pada dasarnya, jamur Eryngii merupakan jenis jamur tiram berukuran besar.

Bahkan, ukurannya adalah yang terbesar diantara jamur sejenisnya. Meski berasal dari daratan Jepang, namun jamur yang satu ini juga bisa ditemukan beberapa kawasan lainnya, seperti Eropa Mediterania, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Ciri khas jamur eryngii yang paling mencolok yaitu ukuran batangnya yang gemuk berwarna putih, beserta tangkainya yang berwarna agak kecoklatan.

Nah, teksturnya yang mirip seperti daging, membuat jamur ini begitu digemari oleh penganut gaya hidup vegetarian. Biasanya, jamur ini diolah dengan cara dipanggang sebagai alternatif daging panggang.

Tak hanya soal tekstur, beberapa kandungan penting pada daging juga bisa ditemukan pada jamur ini, misalnya karbohidrat, protein, vitamin D, dan B3. Kandungan tersebut dipercaya bisa memperlancar aliran darah, mengobati gangguan kulit, serta mengurangi zat karsinogen, yaitu zat yang menjadi salah satu penyebab kanker.

Ingin mencoba salah satu jamur Jepang ini? Kamu bisa membeli berbagai jenis jamur Jepang di Sayurbox, lho! Yuk, cek produknya sekarang dengan klik tombol “Belanja” di bawah ini!

.maxbutton id=”18″ .

Jenis jamur ini memiliki rasa yang agak pedas. Jamur ini biasa ditemui di kawasan Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Jamur matsutake merupakan salah satu jenis jamur yang tumbuh alami dan sulit ditemukan. Biasanya, jamur ini tumbuh di bawah pohon pinus merah. Oleh karena itu, jamur ini memiliki harga jual yang cukup tinggi.

Jamur matsutake memiliki kandungan kalium yang tinggi. Mengonsumsi satu porsi jamur matsutake diyakini bisa mengatasi gangguan diare parah akibat kekurangan cairan nutrisi tubuh.

Jamur nameko memiliki fisik yang mungil. Tudungnya yang berwarna kuning sekilas membuat jamur ini tampak seperti jeruk berukuran kecil.

Selain warna, ciri lain jamur nameko bisa kamu temukan pada tekstur lapisannya yang terasa empuk seperti agar-agar. Kelebihan jamur nameko yaitu terletak pada kandungan kalsiumnya yang tinggi. Kalsium sendiri dikenal baik untuk membantu menjaga kesehatan dan pertumbuhan tulang.

Baca juga: Selain Enak, Ini 10 Manfaat Jamur Tiram yang Bisa Kamu Rasakan

Jamur shimeji mentah memiliki aroma dan rasa yang sedikit pahit. Jika kamu memasaknya hingga matang, biasanya aroma dan rasa pahit akan menghilang dengan sendirinya.

Kelebihan jamur ini terletak pada kandungan potasium, protein, seng, dan tembaga di dalamnya. Beberapa manfaat dari kandungan tersebut diantaranya bisa membantu menjaga kesehatan kerja jantung serta mengatasi kolesterol yang menumpuk.

Baca juga: 9 Resep Jamur Shimeji ala Rumahan yang Nikmat dan Sehat

Nah, itulah tujuh jenis jamur Jepang yang paling populer di dunia. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu pernah mencicipi salah satunya? Kamu juga bisa membeli salah satu dari beberapa jenis jamur Jepang tersebut di Sayurbox, lho. Yuk, cek produknya sekarang!

.maxbutton id=”18″ .

(Siti Kamilla)