Ibu, Kenali 7 Penyebab Alergi Makanan Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Alergi makanan, dapat terjadi karena adanya reaksi kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang menyimpang, yang mana akibatnya langsung ditunjukkan oleh tubuh melalui sejumlah gejala. Alergi makanan dapat terjadi kepada siapa saja, tak terkecuali kepada bayi. Gejala alergi makanan pada bayi mungkin saja tidak langsung nampak ketika bayi mengonsumsi makanan tertentu, baru terlihat beberapa waktu kemudian.

Alergi makanan pada bayi tidak boleh dianggap sepele, pasalnya pada sejumlah kasus dapat menimbulkan reaksi yang cukup membahayakan seperti misalnya diare atau muntah kronis. Tentunya, tidak ada satu pun ibu yang menginginkan hal ini terjadi. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk mengenali 7 penyebab alergi makanan pada bayi sekaligus cara mengatasinya berikut ini.

Ini penyebab alergi makanan pada bayi dan cara mengatasinya

Penyebab Alergi Makanan Pada Bayi dan Cara Mengatasinya. (Foto: Pixabay)

1. Susu (sapi dan kambing)

Kandungan laktosa pada susu sapi dan kambing dapat memicu reaksi alergi pada bayi. Biasanya, reaksi alergi berupa diare atau muntah hebat. Apabila hal ini terjadi, pada umumnya dokter anak akan memberikan saran atau rekomendasi makanan yang berasal dari protein susu sapi yang sudah di-hidrolisa sehingga tidak akan memunculkan reaksi alergi, atau bisa juga menggantikannya secara total dengan protein yang berasal dari kedelai.

2. Telur (ayam/bebek/telur puyuh)

Telur, terutama pada bagian putih telurnya termasuk dalam jenis makanan yang rentan menimbulkan reaksi alergi. Alergi yang timbul akibat telur biasanya berupa rasa gatal yang menyebar ke sekujur tubuh. Rasa gatal ini dapat menimbulkan kemerahan ataupun bengkak-bengkak, bahkan dapat timbul luka bila digaruk.

3. Gandum

Bahan makanan yang satu ini biasanya terkandung dalam jenis roti-rotian dan juga sereal. Gandum juga menjadi salah satu makanan yang rentan menimbulkan reaksi alergi pada bayi. Biasanya, alergi terhadap gandum ditandai dengan kemunculan gejala berupa gatal-gatal, mual dan sesak nafas, bahkan reaksi alergi fatal yang disebut anafilaksis.

Bayi yang mengalami alergi gandum ada baiknya untuk menghindari asupan makanan yang mengandung semolina dan gluten. Sebagai gantinya, bisa menggunakan jagung ataupun beras. 

4. Kacang tanah

Kacang tanah merupakan jenis makanan yang mengandung kadar protein nabati dalam jumlah tinggi. Hal ini menyebabkan kacang tanah rentan menyebabkan alergi pada bayi, terutama bila digunakan sebagai bahan makanan pendamping ASI.

Alergi kacang tanah biasanya ditandai dengan rasa gatal di sekujur tubuh bayi, juga timbulnya bisul-bisul berwarna kemerahan yang kerap muncul di area tangan dan wajah bayi.

Masih ada tiga penyebab alergi makanan pada bayi yang perlu ibu tahu, yuk, lihat di bawah ini!

5. Kacang kedelai

Selain kacang tanah, kacang kedelai juga dapat menyebabkan alergi. Kedelai biasanya terdapat dalam susu, ataupun jenis makanan yang mengandung protein kedelai seperti miso soup, saus kedelai, ataupun makanan yang ditambahi minyak kedelai.

6. Kerang-kerangan, lobster, udang, dan kepiting

Tak dapat dipungkiri bahwa seafood memang cukup dikenal sebagai penyebab alergi yang paling sering terjadi. Gejala yang ditimbulkan biasanya mencakup gatal di kulit atau urtikaria, bengkak-bengkak atau angioedema, hingga asma. Bisa juga gejala yang timbul merupakan kombinasi dari beberapa kelainan tersebut.

Alergi makanan yang disebabkan oleh seafood biasanya timbul relatif cepat, yakni kurang dari 8 jam keluhan alergi sudah dapat dikenali. Hal ini membuat alergi karena seafood cenderung lebih cepat dideteksi.

7. Ikan tuna/cod/salmon

Ketiga jenis ikan ini merupakan jenis ikan yang digemari para ibu untuk diberikan sebagai makanan bayi karena kandungan gizinya yang tinggi. Akan tetapi, ternyata ketiga jenis ikan ini dapat menyebabkan reaksi alergi pada bayi.

Oleh sebab itu, sangat tidak disarankan bagi Ibu untuk memberikan ikan tuna, cod, ataupun salmon kepada bayi sebelum usianya mencapai 6 bulan. Lebih baik untuk memberikan menu ikan pada usia 8 atau 12 bulan untuk jadi bagian dari menu seimbang.

Itu dia 7 penyebab alergi makanan pada bayi. Apabila Ibu menemukan gejala ini pada bayi, tetap tenang dan jangan panik. Langkah pertama yang dapat diambil adalah dengan segera menghubungi medis, jika memungkinkan langsung hubungi dokter spesialis anak langganan yang tentunya memiliki riwayat medis bayi Ibu. Bila tidak memungkinkan, maka bisa dengan terlebuh dahulu membawa bayi ke UGD ataupun dokter dan klinik terdekat. Mintalah bantuan pada orang-orang terdekat untuk membantu mengurus peralatan yang diperlukan.

Jika telah mengetahui penyebab alergi pada anak, maka hindari memberikan asupan makanan yang mengandung penyebab alergi. Ganti dengan bahan lain yang memiliki kandungan gizi serupa namun tidak menimbulkan alergi. Apabila Ibu kebingungan mencari tempat belanja bahan makanan yang lengkap untuk menu MPASI anak dengan alergi khusus, tak perlu lagi khawatir. Kini ada Sayurbox yang menyediakan beragam bahan makanan berkualitas untuk menu MPASI bayi.

Ikuti Kami
Download Sayurbox App
Copyright © 2025, Sayurbox