Menjelang musim pancaroba, Demam Berdarah Dengue (DBD) kerap menjadi momok yang menakutkan. Meski termasuk penyakit musiman, keberadaan demam berdarah tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, jumlah kasus penderita selalu meningkat setiap tahunnya. Bahkan, bisa mengakibatkan banyak korban jiwa. Penyebab munculnya DBD tidak lain karena infeksi virus Dengue, yaitu virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk jenis ini memang mudah ditemui di kawasan tropis dan subtropis, salah satunya Indonesia. Kebanyakan yang terserang adalah mereka yang memiliki kekebalan tubuh rendah. Lantas, bagaimana mengenali ciri-ciri dan gejala DBD? Yuk, cari tahu tujuh gejala demam berdarah dan cara mencegahnya berikut ini.

Gejala Demam Berdarah dan Cara Mencegahnya. (Foto: Pexels)

Terjadinya infeksi virus dalam darah mengakibatkan penderita mengalami gejala demam yang tinggi. Siklus ini bisa terjadi dalam kurun waktu 3-4 hari. Fase tersebut akan diikuti oleh turunnya trombosit secara drastis. Tidak seperti demam pada umumnya, suhu tubuh penderita bisa mencapai 40 derajat celcius. Kondisi ini tentu menjadi salah satu ciri umum gejala penyakit ini.

Tidak hanya demam, kondisi penderita juga diikuti oleh ruam merah yang muncul di beberapa bagian tubuh. Awalnya, ruam akan muncul di daerah wajah, leher dan dada. Kemudian akan menyebar ke seluruh tubuh setelah 2-5 hari penderita mengalami demam tinggi.

Selain demam, gejala lain yang muncul adalah sakit pada bagian kepala. Bukan sekadar sakit kepala biasa, penderita akan mengalami rasa sakit hingga area dahi sampai belakang kepala.

Baca juga: Mudah Didapat, Ini 10 Obat Asam Urat Alami yang Berasal dari Tanaman Herbal

Selain demam tinggi, penderita juga akan mengalami gangguan pencernaan yang diikuti rasa mual dan muntah. Penderita juga akan mengalami rasa nyeri pada sendi dan otot disertai tubuh menggigil dan keringat berlebih.

Akibat mual dan muntah, biasanya nafsu makan penderita juga akan menurun. Kurangnya asupan makanan yang masuk dalam tubuh membuat si penderita cepat merasa lelah. Minimnya asupan tersebut juga membuat sistem kekebalan tubuh penderita menurun.

Terjadinya pembengkakan di pembuluh darah, nyatanya juga membuat area sekitar mata terasa sakit, khususnya bagian belakang mata. Tidak hanya sakit, mata pun akan terasa nyeri.

Setiap manusia pasti memiliki kelenjar getah bening. Bagian ini berfungsi sebagai proteksi dan perlawanan terhadap infeksi yang terjadi, termasuk virus demam berdarah. Saat tubuh terinfeksi, maka kelenjar akan mengalami pembesaran hingga terjadinya pembengkakan.

Apabila terjadi tujuh gejala di atas, tentu kamu patut waspada. Pasalnya, gejala tersebut bisa menjadi pertanda jika DBD yang kamu alami sudah di tahap kronis. Jika tidak ditangani serius, bukan tidak mungkin penderita bisa berakhir meregang nyawa.

Maka, penting bagi kamu mengenali gejala demam berdarah sejak dini agar penanganan medis bisa ditangani dengan cepat dan tepat. Lalu, bagaimana cara mencegah terjadinya DBD?

Sudah mengetahui gejala demam berdarah? Untuk mencegahnya dan menjaga daya tahan tubuh kamu bisa membeli berbagai sayur, buah, dan makanan sehat lainnya di Sayurbox. [Yuk, cek produknya sekarang!](/?utm_source=Blog&utm_medium=Article%20Tips%20& Trick=&utm_campaign=gejala%20demam%20berdarah&utm_term=gejala%20demam%20berdarah&utm_content=gejala%20demam%20berdarah)

Untuk menekan penyebaran DBD, tentu hal pertama yang harus dilakukan adalah menekan dan membatasi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Bagaimana caranya?

Menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu kunci dalam menekan perkembangan nyamuk pembawa virus Dengue tersebut. Tidak hanya menjaga kebersihan, lakukan juga pemberian obat anti nyamuk dan insektisida. Khususnya, di habitat alami nyamuk-nyamuk tersebut berkembang biak.

Baca juga: Kenali 7 Gejala Diabetes dan Cara untuk Mencegahnya

Tidak harus memasang banyak lampu, namun pastikan jika cahaya matahari atau penerangan dapat masuk dan menerangi tempat tersebut. Mengapa demikian? Pada dasarnya, nyamuk menyukai tempat yang gelap dan lembap.

Tempat ini biasanya tidak terjangkau oleh sinar matahari. Untuk itu, lakukan penataan ruang kembali agar sudut rumah yang gelap bisa mendapatkan penerangan dengan baik. Pasang jaring-jaring sebagai penghalau nyamuk masuk. Area umum yang bisa dipasangi antara lain jendela dan ventilasi udara.

Nyamuk berkembang biak di tempat yang memiliki genangan air. Apabila di sekitar lingkungan kamu terdapat, saluran air tersumbat atau kolam, segera bersihkan tempat tersebut. Untuk kolam, kamu bisa membersihkannya terlebih dahulu dan memelihara ikan di dalamnya. Ikan merupakan pemangsa alami nyamuk dan jentiknya.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa melakukan fogging atau pengasapan sebagai alternatif tambahan. Tidak perlu khawatir, gas untuk fogging aman bagi manusia. Gas ini sudah diracik sedemikian rupa sehingga tidak berbahaya bagi manusia.

Kandungan insektisida di dalamnya pun sangat minim, sehingga hanya berdampak pada serangga saja. Meski begitu, bukan berarti gas ini tidak memiliki efek samping. Apabila terhirup dalam jumlah berlebihan, maka bisa membuat seseorang batuk, mual, muntah, mata merah, dan kulit gatal. Untuk itu, sebaiknya gunakan masker dan menjauh dari lokasi tersebut.

Baca juga: Selain Baik untuk Ginjal, Ini 10 Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan

Simpan semua bahan makanan di dalam lemari atau kulkas dan tutupi alat makan agar tidak terpapar langsung oleh gas fogging. Nah, itulah tujuh gejala demam berdarah dan cara mencegahnya. Jangan lupa jaga pola makan dan penuhi asupan vitamin agar imun tubuh lebih terjaga. Untuk membeli bahan-bahan makanan yang sehat dan bergizi, kamu bisa mencarinya di Sayurbox. [Cek produknya sekarang, yuk!](/?utm_source=Blog&utm_medium=Article%20Tips%20& Trick=&utm_campaign=gejala%20demam%20berdarah&utm_term=gejala%20demam%20berdarah&utm_content=gejala%20demam%20berdarah)

(Siti Kamilla)